SITUBONDO – Di tengah hiruk-pikuk jajanan UMKM yang sudah biasa, Mustawan, seorang pedagang asal Desa Olean, Situbondo, menghadirkan gebrakan baru yang mencuri perhatian.

Dengan gerobak modifikasi yang dilengkapi 'robot' pelayan, dagangan yang dinamai 'Es Robot' miliknya menjadi sensasi unik di kalangan anak sekolah dan warga setempat.

Berbekal kreativitas, Mustawan mengubah cara berjualan tradisional menjadi pengalaman modern yang menyenangkan.

“Ini mungkin yang terbaru dan cara baru saya berjualan menggunakan layanan digital, yaitu Es Robot. Pembeli tinggal pencet tombol untuk pilih varian rasa, lalu robot di atas gerobak akan melayani sendiri,” ungkap Mustawan di Burnik City pada Rabu (24/9/2025).

Dengan mematok harga hanya Rp5.000 per cup, pembeli bisa menikmati es krim lezat dengan topping lengkap dan tiga varian rasa yang menggoda: Taro, Cappuccino, dan Macha.

“Harganya terjangkau, tapi sensasinya beda. Anak-anak suka karena seru, orang dewasa juga penasaran,” tambahnya.

Setiap hari, Mustawan berkeliling ke sekolah-sekolah di wilayah kota untuk menjajakan Es Robot-nya. Tak jarang, ia juga singgah di Burnik City setiap sore, meski tak menetap lama. “Saya kejar target untuk kebutuhan rumah tangga, jadi harus mobile,” ujarnya.

Daya tarik Es Robot tak hanya pada rasanya, tetapi juga pada pengalaman interaktif yang ditawarkan. Pembeli cukup menekan tombol, lalu menyaksikan robot bergerak lincah menyiapkan pesanan.

Proses ini menjadi hiburan tersendiri, terutama bagi anak-anak yang antusias melihat teknologi sederhana namun menarik ini.

Kisah Mustawan membuktikan bahwa inovasi tak mengenal batas. Dari gerobak sederhana, ia berhasil menciptakan pengalaman berbelanja yang modern dan menghibur.

Es Robot bukan hanya soal jajanan, tetapi juga tentang bagaimana kreativitas dapat mengubah cara pandang terhadap bisnis kecil.

Di Situbondo, Mustawan dan Es Robot-nya kini menjadi bukti bahwa pedagang keliling pun bisa berinovasi dan mencuri hati pelanggan.[]