JAKARTA — Gaya hidup mewah pejabat PT Telkom Indonesia mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando H Ganinduto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran direksi Telkom pada 2 Juli 2025.
Firnando mengkritik keras tindakan salah satu direktur Telkom yang membawa enam orang ajudan dan protokoler hanya untuk pemeriksaan mata di sebuah klinik.
"Ke dokter mata saja sampai bawa enam orang, Bu. Baru mau berobat, sudah rame begitu," kata Firnando dengan nada kecewa kepada Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, yang hadir dalam rapat.
Firnando mengatakan, keluhan tersebut datang langsung dari masyarakat yang merasa terganggu karena ruang klinik yang kecil mendadak dipenuhi rombongan pejabat. Rinciannya, dua orang mengurus administrasi, dua orang menangani kendaraan, dan dua lainnya ikut masuk ke ruang dokter.
"Kalau ini sampai diketahui Presiden Prabowo, bisa-bisa beliau langsung marah besar," ujarnya mengingatkan.
Selain soal rombongan protokoler yang dinilai berlebihan, Firnando juga menyinggung masalah pengelolaan anak perusahaan Telkom.
Ia mengungkap adanya laporan masyarakat terkait tunggakan sewa sebesar Rp400 juta yang dilakukan oleh Infomedia, anak usaha Telkom. Pembayaran baru dilakukan setelah ia secara pribadi menghubungi pihak terkait.
“Wajah Telkom jadi tercoreng karena ulah anak perusahaannya. DPR harus turun tangan baru dibayar, artinya uangnya sebenarnya ada,” tegas Firnando.
Ia pun mendesak Dirut Telkom yang baru menjabat untuk segera menertibkan tata kelola perusahaan dan memastikan anak-anak usaha Telkom berjalan sesuai standar. Firnando juga mendorong agar aksi korporasi Telkom segera menunjukkan hasil konkret.
“Bu Dian sekarang memimpin kapal besar. Jangan seperti kapal kecil lagi. Telkom sudah besar, labanya besar, tanggung jawabnya juga harus sepadan,” tutupnya.[]