SITUBONDO - Pendiri Gerakan Situbondo Membaca, Imam Sufyan, menegaskan bahwa rendahnya minat baca bukan disebabkan oleh ketidakmauan masyarakat untuk membaca, melainkan oleh terbatasnya akses terhadap buku.
Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Pendidikan di Aula Pemkab, Rabu (11/6).
“Tidak ada minat baca yang rendah. Tapi akses buku yang tidak luas. Minat baca akan tumbuh jika akses buku mudah,” ujar Imam Sufyan di hadapan peserta.
Ia juga menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi utama pembangunan sumber daya manusia.
“Literasi itu penting. Karena itu anak tangga utama untuk Situbondo Naik Kelas. Manusia yang tanpa literasi cenderung rapuh menyikapi perkembangan zaman, kehilangan kompas atau tanpa arah,” tambahnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Situbondo melalui Kabid Perpustakaan, Imas S. Wicaksono, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret untuk meningkatkan budaya literasi di daerah.
“Kegiatan bimtek ini menjadi salah satu upaya agar minat baca di Situbondo meningkat,” kata Imas.
Bimtek tersebut dibagi menjadi tiga wilayah, yakni wilayah barat, tengah, dan timur.
Adapun peserta yang terlibat meliputi pustakawan atau pengelola perpustakaan sekolah dan desa, para guru, serta komunitas pecinta literasi.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Situbondo berharap bisa memperluas akses literasi dan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di seluruh wilayah Situbondo.[]